Pengembangan Wisata Hutan Bambu Bekasi Terkendala Anggaran
Editor: Koko Triarko
BEKASI – Berbeda dengan kondisi awal peresmian, kini lokasi wisata Hutan Bambu di RW 26, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, terlihat sepi pengunjung. Kondisi Hutan Bambu yang dibangun melalui swadaya masyarakat tersebut, dahulu setiap akhir pekan dikunjungi ribuan warga Kota Bekasi. Hingga lokasi parkir pun penuh, tapi sekarang sepertinya mulai ditinggalkan.
“Pengunjung beberapa bulan terakhir ini sepi, meskipun hari libur. Beda dengan awal peluncuran sampai beberapa bulan selalu ramai dikunjungi,” ujar Duddy, Ketua Forum Masyarakat Pencinta Kali Bekasi (FMPKB), Minggu (15/9/2019).
Diakuinya, saat ini pengunjung yang datang ke Hutan Bambu hanya mereka yang ingin berteduh di bawah rerimbunan pohon bambu sambil menikmati suasana Kali Bekasi.
Namun demikian, perahu both yang membawa pengunjung berkeliling Kali Bekasi masih cukup diminati. Banyak keluarga yang berkunjung membawa anak untuk menikmati perahu both karena tarifnya murah, hanya Rp10 ribu untuk orang dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak.

“Dengan biaya segitu, pengunjung bisa berkeliling Kali Bekasi dengan rute mencapai dua kilometer hampir 20 menitlah lamanya,” tandas Duddy.
Lebih lanjut dia mengakui, bahwa saat ini lokasi wisata di tengah kota Hutan Bambu terus berbenah dengan membangun fasilitas toilet dan musala yang dalam tahap pengerjaan. Sehingga pengunjung yang sudah masuk ke lokasi Hutan Bambu sekarang untuk buang air tidak bingung lagi sekarang.
Dia mengakui, bahwa pengelolaan Hutan Bambu masih belum maksimal, seperti ketersediaan saung harus ada penambahan begitu pun spot foto masih dalam tahap perencanaan untuk menambah daya tarik Hutan Bambu ke depan.