Berwisata Keliling Monumen Pancasila Sakti, Selami Sejarah

JAKARTA — Generasi anak bangsa masa kini telah terpaut jauh rentang waktu dengan sebuah peristiwa sejarah, seperti halnya peristiwa pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dikenal dengan sebutan Gerakan 30 September atau G30S/PKI. Karenanya, berwisata (sejarah) menjadi sebuah keniscayaan. Salah satunya, misal dengan berkunjung ke Monumen Pancasila Sakti.

Monumen yang dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektare di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, tersebut digagas oleh Presiden ke-2 Republik Indonesia Jenderal Besar TNI H. Muhammad Soeharto dan dibuat oleh maestro seni Indonesia, Edhi Sunarso.

Monumen Pancasila Sakti dalam sejarahnya, dibangun untuk menyatakan bahwa Pancasila tidak berhasil digoyahkan oleh usaha pemberontakan apapun dan akan tetap tegak berdiri sebagai ideologi negara yang sah. Pemberontakan PKI dapat ditumpas dalam waktu singkat yang menunjukkan bahwa Pancasila tidak dapat diganggu gugat dan siapapun yang mencobanya akan dibasmi sampai tuntas.

Paham komunis adalah ideologi yang berbahaya dan bisa menyengsarakan rakyat, karena itu pendirian sejarah Monumen Pancasila Sakti dilakukan untuk memperingati momen berdarah tersebut dan sebagai pengingat akan kejamnya komunis.

Mengutip keterangan Mayor CAJ Edy Bawono, Kasubsi BIM Info Monumen Pancasila Sakti kepada Cendana TV, dijelaskan, di Monumen Pancasila Sakti ini pernah terjadi sebuah peristiwa dari serangkaian peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan pemberontakan G30S/PKI. “Di sinilah kemudian dibangun sebuah monumen bernama Monumen Pancasila Sakti,” ungkapnya.

Tujuan dari pembangunan monumen ini untuk mengingat generasi muda sekarang atas perjuangan para pahlawan revolusi yang berjuang dalam mempertahankan ideologi negara Indonesia dari ancaman ideologi komunis.

Lihat juga...