Celengan dari Tanah Liat Masih Diminati di Bekasi
Editor: Koko Triarko
BEKAKSI – Di tengah pesatnya modernisasi, celengan berbahan tanah liat masih cukup diminati di Kota Bekasi, Jawa Barat. Kerajinan sejenis gerabah tersebut didatangkan dari wilayah Kabupaten Purwakarta.
Iyus Yunus (37), pedagang celengan berbahan tanah liat yang didatangkan dari Kampung Plered, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, menjajakan celengannya tersebut di sebuah lapak pinggir jalan pintu belakang perempatan keluar kompleks Galaxi arah Kalimalang.
“Sebulan bisa terjual lebih dari seratus celengan beragam jenis dan ukuran. Lumayan, peminatnya masih banyak meskipun celengan dikenal sudah cukup lama,” ujar Iyus, kepada Cendana News, Selasa (26/11/2019).
Dikatakan, bahwa celengan berbahan tanah liat tersebut diproduksi di kampungnya sendiri di Purwakarta. Di sana, sudah sejak zaman dahulu hingga kini masih bertahan, bahkan untuk mendapatkan harus pesan alias antre beberapa hari.
Iyus menjual berbagai jenis celengan seperti patung ayam, buah stroberi, doraemon, kucing, singa dan lainnya. Tetapi, menurutnya paling banyak diminati adalah karakter ayam dan kucing.
Iyus menjual celengannya mulai dari harga Rp25 ribu sampai Rp150 ribu. Harga berdasarkan ukuran dan jenis. “Saya juga jual dengan sistem grosiran. Tentu, harga jauh di bawah harga normal,” ujarnya.
Menurutnya, beli grosir dari dirinya atau datang langsung ke Kampung Plered, Purwakarta, harganya tetap sama. Bahkan, terkadang lebih tinggi di sana, tetapi itu pun belum tentu barangnya ada.
“Saya kan dikirim dalam jumlah besar, dan itu pun masih bahan mentah. Maksudnya belum dicat atau diamplas, terkadang ada juga yang pecah, jadi saya tambal sendiri dan cat sendiri,” tukasnya.