Bangka Tengah Bangun Dua Puskesdes

Ilustrasi - Suasana di puskesmas - Dok CDN

KOBA – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, saat ini sedang membangun dua unit Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes).

Kegiayan tersebut dimaksudkan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dengan warga yang tinggal di pedesaan. “Dua Puskesdes sekarang sedang dibangun di Kecamatan Lubuk Besar yaitu di Dusun C2 dan Desa Pasir Garam, ditargetkan pada 2020 sudah beroperasi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Bahrun S Siregar, Minggu (8/12/2019).

Dengan dibangunnya dua Puskesdes itu, maka tercatat hingga sekarang sudah ada 68 Puskesdes di Bangka Tengah. Keberadaanya tersebar di seluruh desa di Bangka Tengah “Puskesdes ini bagian dari upaya memperlancar akses kesehatan yang bisa mencakupi seluruh desa dan dusun,” tambah Bahrun.

Setiap Puskesdes, dilengkapi dengan beberapa tenaga medis, untuk melayani pasien. Di daerah pedesaan salah satu fokus utama kegiatannya menekan angka kematian ibu hamil. “Puskesdes ini lebih kami fungsikan untuk melayani para ibu hami dalam rangka menekan angka kematian ibu hamil di dusun dan desa,” jelasnya.

Selain itu, Puskesdes juga untuk menekan angka stunting, yang rentan terjadi di kalangan balita. “Menekan stunting dan kasus kematian ibu hamil menjadi tugas pokok kami, karena rentan terjadi dan dialami masyarakat yang tinggal di pedesaan,” tandasnya.

Bahrun menyebut, saat ini akses kesehatan di daerahnya sudah mampu mencakupi semua desa. “Sekarang akses kesehatan sudah mencakupi semua desa, kami sudah membangun akses tersebut dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang optimal,” ungkapnya.

Semua sarana dan prasarana pendukung, untuk melancarkan akses kesehatan diklaimnya sudah dibangun dengan kondisi lebih baik. Pelayanan kesehatan menjadi lebih cepat dan tepat, hal tersebut sesuai target dari pemerintah daerah. Semua desa sudah dibangunkan Puskesdes, bahkan satu desa ada yang memiliki dua hingga tiga Puskesdes. “Puskesdes ini merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di desa yang merupakan pusat kesehatan pembantu dari Puskesmas,” ujarnya.

Lihat juga...