Butuh Kolaborasi Optimalkan Hasil Inovasi di Era 4.0
BOGOR – Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, mengatakan era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan pengembangan industri berbasis teknologi digital, memerlukan kolaborasi untuk mengintegrasikan hasil inovasi menjadi lebih optimal.
“Pada era revolusi industri 4.0, banyak teknologi berbasis digital yang berkembang, seperti, artificial intelligence, pengembangan robot, teknologi informasi, bioteknologi, big data,” kata Arif Satria, di Bogor, Selasa (3/12/2019).
Menurut Arif Satria, dalam upaya kolaborasi dan mengintegrasikan hasil inovasi dari perkembangan teknologi digital, maka diperlukan konektivitas di antara negara-negara anggota ASEAN untuk mengintegrasikan kawasan ini ke dalam ekonomi global, guna menciptakan pertumbuhan inklusif di era VUCA (volatility, uncertainly, complexity, and ambiguity).
Menurut Arif Satria, dalam konteks ini, Sekolah Bisnis (SB IPB), menyelenggarakan kegiatan konferensi internasional, “1st ASEAN Business Engineering & Technology Symposium (ABEATS) 2019” di Kota Bogor, Senin (2/12).
Konferensi internasional ini, menurut Arif, merupakan wadah pertemuan untuk menghubungkan dan memutakhirkan hasil-hasil penelitian mahasiswa, pakar, ilmuwan bisnis, maupun praktisi dan pemerintah di negara-negara Asia Tenggara.
Sementara itu, Dekan SB IPB, Prof. Dr. Noer Azam Achsani, mengatakan, konferensi internasional pertama ABEATS 2019 ini dapat menjadi tonggak sejarah untuk berkolaborasi lebih baik di masa mendatang, di antara universitas di negara-negara ASEAN.
“Kami berharap, simposium ABEATS ini akan diadakan setiap tahun dengan mendorong kolaborasi antara universitas, praktisi, dan pemerintah di seluruh dunia, khususnya ASEAN, sehingga dapat membangun jaringan global dalam menyebarkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan, dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan,” jelas Noer Azam.