Desa Tamanmartani Kembangkan Kawasan Sentra Buah Sirsak
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA – Pemerintah Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman, bertekad menjadikan desanya sebagai kawasan sentra buah sirsak unggulan dalam beberapa tahun ke depan. Upaya ini pun telah dilakukan dengan menggalakkan penanaman bibit sirsak sejak 4 tahun terakhir.
Selain menjadikan sirsak sebagai salah satu daya tarik wisata, penananam bibit sirsak juga digalakkan pemerintah desa setempat untuk menjaga kondisi lingkungan, serta meningkatkan ekonomi masyarakat di desa Tamanmartani.
Kepala Desa Tamanmartani, Joko Susilo, mengatakan sejak 3 tahun terakhir pihaknya rutin menggalakkan penanaman bibit pohon sirsak di berbagai wilayah dusun. Setiap tahun, sebanyak 1000 bibit pohon sirsak dibagikan kepada masyarakat untuk ditanam di lahan-lahan kosong milik warga.
“Saat ini, kita sudah memasuki tahun ke empat. Jenis sirsak yang kita tanam adalah jenis madu dan biasa. Semua bibit ini berasal dari program penghijauan kecamatan Kalasan,” ungkapnya, di Balai Desa Tamanmartani, Minggu (15/12/2019).
Ia menjelaskan, pohon sirsak dipilih karena dinilai memiliki banyak manfaat. Selain bisa dimanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi, nilai buah sirsak juga cukup tinggi jika dijual. Yakni, mencapai Rp4-5 ribu per kilogramnya. Selain itu, daun pohon sirsak juga dikenal bisa dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit, seperti kolesterol, kanker, diabetes, dan banyak lagi.
“Sejak ditanam 4 tahun terakhir, sebagian masyarakat sudah bisa memanen pohon sirsak mereka. Selain dikonsumsi sendiri, ada sebagian yang dijual. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Apalagi, sirsak ini tidak mengenal musim sehingga bisa berbuah sepanjang tahun,” ungkapnya.