Gubernur Bali: Kebudayaan Basis Ekonomi Biru
Editor: Koko Triarko
BADUNG – Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggelar Rakornas Kebudayaan 2019 di Bali. Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, RI Hilmar Farid, mengatakan, kegiatan bertema “Maju Budaya Indonesia Bahagia” digelar untuk menyamakan visi dan misi dalam membangun Indonesia melalui kebudayaan.
“Salah satu tujuan yang ingin dicapai, yakni program nasional kebudayaan bisa masuk APBD dan pemanfaatan dana desa untuk pemajuan kebudayaan,” ujarnya, saat ditemui di sela pembukaan Rakornas Kebudayaan di Nusa Dua, Bali, Kamis, (19/12/2019).
Gubernur Bali, Wayan Koster, menjelaskan selain menjadi aset bangsa yang harus dipelihara dengan baik, kebudayaan juga memiliki beberapa dimensi yang penting, seperti menjadi sumber nilai kehidupan, sumber inspirasi karya seni dan bagian dari pengembangan perekonomian.

Ia yang ikut membidani lahirnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan ini, mengatakan budaya bisa menjadi nilai-nilai sumber kehidupan. Menurutnya, kebudayaan bisa membangun integritas moral dan membangun karakter masyarakat yang berbasis pada nilai-nilai budaya.
“Ini penting menurut saya. Dan ini pasti akan menjadi fenomena ke depan. Salah satu fundamental kita adalah membangun karakter bangsa,” katanya.
Gubernur Koster menambahkan budaya juga memiliki dimensi sebagai karya seni atau produk seni sebagai bentuk ekspresi budaya. “Di Bali, kaya, sangat kaya dengan tari-tarian, musik, tradisi dan modern,” tegasnya.