Indonesia-Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama Transportasi Darat-Udara

Editor: Koko Triarko

JAKARTA –  Indonesia-Belanda memiliki catatan sejarah yang manis dalam kerja sama di sektor transportasi udara dan kereta api. Hal ini pun menjadi modal yang kuat untuk mengulang sejarah serta kembali memperkuat hubungan bisnis di masa mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Belanda, I Gusti A. Wesaka Puja, di Den Haag, Belanda, dalam acara Transport Business Forum di sektor penerbangan (aviation) dan perkeretaapian (railway), yang berlangsung pada Selasa-Rabu (10 -11/12/2019) di National Aviation Museum (Aviodrome) Lelystad, Belanda.

Forum tersebut digelar sebagai sebagai salah satu upaya penjajakan kedua negara, dalam membaca peluang kerja sama yang dapat direalisaikan di dua sektor tersebut.

“Sekarang kita merayakan 100 tahun sejak didirikannya Dutch Aviation pada 1919, di mana KLM Royal Dutch Airlines telah menghubungkan Amsterdam dan Jakarta selama puluhan tahun. Dengan adanya sejarah hubungan yang baik ini, kita berharap dapat terus dilanjutkan melalui kerja sama dalam pengembangan kapasitas penerbangan sipil,” ujar Dubes.

Menurutnya, setidaknya ada dua peluang yang dapat dimanfaatkan pihak penerbangan sipil Belanda. Pertama, Indonesia sebagai negara dengan jumlah maskapai dan jumlah penerbangan yang sangat besar, tetapi masih memberi peluang investasi di bidang maintenance and repair organization (MRO) dengan perusahaan terbesar adalah Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia.

Sementara itu, catatan sejarah manis kedua negara juga pernah terukir di sektor transportasi perkeretaapian. Belanda memiliki sumbangsih besar atas keberhasilan dioperasikannya stasiun kereta api pertama di Indonesia, yakni Stasiun Samarang pada 1867.

Lihat juga...