Lebih Dari Separuh Sekolah di Balikpapan Sudah Deklarasikan SRA
Editor: Mahadeva
BALIKPAPAN – Sebanyak 61 persen sekolah di Balikpapan sudah mendeklarasikan diri menuju Sekolah Ramah Anak (SRA).
“Secara persentase, 61 persen sekolah di Balikpapan sudah menuju SRA. Plus hari ini ada 164 sekolah yang mendeklarasikan dari. Sebelumnya, kita punya 54 sekolah yang pernah merintis,” Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA), Leni Rosaline, usai mengikuti rapat Balikpapan Menuju KLA usai mengikuti, Kamis (26/12/2019).
Adapun 54 sekolah di Balikpapan yang merintis pencanangan SRA tersebut, tersebar merata mulai dari jenjang SD sampai dengan SMA, baik sekolah negeri maupun swasta. Bahkan beberapa diantaranya relah mendapatkan penghargaan SRA dari Kementrian PPPA. “Setiap tahun, sekolah yang ditetapkan sebagai SRA akan terus kita evaluasi. Sudah ramah anak atau tidak, bagaimana dukungan orang tua murid, pihak sekolah dan masyarakat sekitar. Jadi ini kerja bersama,” tandasnya.
Balikpapan disebutnya, termasuk kota yang menunjukan keseriusan mengusup konsep kota ramah anak. Komponen pendukung SRA dimulai dari sarana prasarana sekolah, kebersihan dan kenyamanan kantin, UKS, Kawasan tanpa rokok, bebas narkoba dan semua hal yang dibutuhkan untuk sekolah.
Dengan terciptanya suasana sekolah yang nyaman dan menyenangkan, akan membentuk karakter peserta didik yang positif. “Kita punya kebijakan nasional, agar satuan pendidikan sekolah dan madrasah jadi ramah anak. Karena sepertiga hidup anak-anak kita ada di sekolah dari, mulai jam tujuh pagi sampe tiga sore dan ada yang sampai jam lima sore,” tandas Leni.
Dibagian lain, Balikpapan saat ini menjadi kota ke27 yang telah mendeklarasikan keberadaan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI). Pembentukan tersebut diharapkan juga ikut mendukung gagasan kota Balikpapan sebagai kota ramah anak, untuk mendukung terbentuknya Kota Layak Anak (KLA). “Saat ini APSAI beranggotakan 30 orang. Memang kota Balikpapan menuju kota layak anak ini prosesnya sangat panjang untuk bisa mencapai paripurna. Ada beberapa indikatornya, termasuk komitmen perusahaan yang ramah anak,” jelas Kepala Dinas Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan, Sri Wahyuningsih, dalam kesempatan yang sama.