Menjelang Pertemuan Xi dan Lam, Massa Pendemo di Hong Kong Ricuh
HONG KONG – Kepolisian Hong Kong menembakkan gas air mata, dalam kejadian bentrok dengan massa antipemerintah di jalanan Hong Kong, pada Minggu (15/12/2019) larut malam.
Bentrok tersebut terjadi menjelang kemungkinan pertemuan penting antara pemimpin Hong Kong dan presiden Cina di Beijing, yang diagendakan digelar Senin (16/12/2019) ini. Selama kunjungan rutin di Ibu Kota Cina, Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, dijadwalkan bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Pertemuan tersebut digelar, di tengah spekulasi bahwa kunjungan tersebut mampu memberikan arahan baru dalam krisis politik di Hong Kong, termasuk kemungkinan perombakan kabinet.
Kedua pemimpin itu sebelumnya bertemu di Shanghai pada awal November silam, saat Xi menyatakan sangat percaya pada Lam, meski terjadi gejolak di Hong Kong. Namun, Lam tampak mengecilkan kemungkinan perombakan kabinet, sebelum masa jabatannya berakhir. Hal itu dikatakan, dengan menyebut, tugas pertama adalah mengekang kekerasan dan memulihkan ketertiban sambil berupaya lebih sering berdialog dengan masyarakat.
Hong Kong terjerumus dalam krisis politik terparah dalam beberapa dekade, sejak Juni lalu. Hal itu terjadi, dengan kemunculan rangkaian protes antipemerintah, yang menimbulkan tantangan bagi Presiden Cina, Xi. Kerusuhan tersebut juga mempersulit hubungan antara Cina dan Amerika Serikat, saat ketegangan antara kedua negara terus meningkat, termasuk soal perdagangan.
Pada Minggu (15/12/2019) sore, kelompok anak muda bermasker, yang geram atas apa yang mereka lihat sebagai campur tangan Cina dalam kebebasan, memblokade jalan di sekitar Distrik Mong Kok. Hal itu memicu polisi menembakkan gas air mata, dan menggunakan taktik tongkat untuk menghentikan massa aksi. Penembakan gas air mata itu merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh polisi dalam hampir dua pekan terakhir ini.