MUI Siap Menggelar Konggres Umat Islam Indonesia ke-7
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengelar Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7. Hal itu untuk menunjukan komitmen memperkuat perjuangan umat Islam. Konggres akan membahas persoalan-persoalan strategis kebangsaan.
Diharapkan, kongres dapat mengarahkan umat Islam untuk meningkatkan konstribusinya terhadap bangsa dan negara. Terutama, di dalam bidang ekonomi yang masih memiliki ketimpangan. “Kalau umat Islam bisa memacu dirinya di bidang ekonomi, maka ekonomi bangsa ini menjadi besar,” kata Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas, usai rapat pleno ke-46 Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI, di kantor MUI Pusat, Jakarta, Kamis (26/12/2019) sore.
Oleh karena diharapkan, kongres yang digelar lima tahun tersebut, dapat membahas masalah-masalah strategis umat. Termasuk mengimplentasikan solusi yang diperoleh ke dalam kehidupan masyarakat. KUII harus bisa merumuskan strategi dan langkah-langkah yang signifikan, terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.”Karena dalam prediksi dunia, Indonesia akan menjadi negara maju. Kita akan menjadi empat besar dunia di 2040,” ujar Anwar.
Anwar optimis, Indonesia menjadi negara maju, asalkan generasi muda-nya siap dengan segudang kemampuan. Utamanya, untuk melakukan gebrakan perubahan di segala bidang, utamanya ekonomi. “Bisa nggak dipercepat jadi 2030 atau 2035, Indonesia jadi negara maju? Bisa, asalkan anak-anak bangsa siap. Maka kongres ini diharapkan juga bisa berkontribusi positif untuk umat,” tegasnya.
Selain ekonomi, persoalan strategis yang harus dibahas dalam KUII adalah politik, yaitu berbicara tentang kekuasaan, yang bertugas untuk membuat peraturan-peraturan. “Bagaimana caranya supaya undang undang (UU) di Indonesia agar betul- betul berpihak kepada rakyat. Tidak hanya berpihak kepada segelintir orang,” tandasnya.