Natal di Purwokerto, Selamatkan 600 Kg Sampah Plastik
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
PURWOKERTO – Gereja Katedral Purwokerto memilih untuk memanfaatkan sampah-sampah plastik sebagai hiasan pernik-pernik Natal.
Sampah plastik tersebut dibuat menjadi ecobrik dan total ada 3.000 botol. Sehingga pernik Natal di gereja tersebut sudah menyelamatkan bumi ini dari 600 kilogram sampah plastik.
Tim Liturgi atau tata perayaan ibadah Gereja Katedral Purwokerto, Lenny Susanti, mengatakan, ide awal pemanfaatan sampah plastik ini berawal dari rasa keprihatinan akan banyaknya sampah plastik yang merusak bumi.
Sampah plastik yang merupakan bungkus aneka jajanan tersebut tidak dipulung, karena di dalamnya mengandung aluminium foil dan tidak bisa didaur ulang.
“Kebetulan tema misa kali ini adalah lingkungan, sehingga saya mempunyai ide untuk membuat ecobrik. Ada dua pernik Natal yang dibuat dari ecobrik, yaitu pohon Natal dan kandang tempat kelahiran Yesus Kristus,” tutur Lenny, Rabu (25/12/2019).
Pohon Natal dari ecobrik berada di halaman depan Gereja Katedral Purwokerto dan untuk kandang kelahiran Yesus dipasang di dalam gereja. Kandang ecobrik tersebut dilengkapi dengan ornamen patung yang pernik lainnya menggambarkan suasana kelahiran Yesus Kristus.

Lebih lanjut Lenny menjelaskan, untuk membuat pohon Natal setinggi 5 meter, dibutuhkan 2.000 botol ecobrik dan untuk kandang 1.000 botol, sehingga total ada 3.000 botol.
Satu botol ecobrik, lanjutnya, diisi dengan sampah plastik seberat 200 gram. Sehingga untuk pohon Natal ecobrik, sudah memanfaatkan sampah plastik 400 kilogram dan untuk kandang kelahiran Yesus, memanfaatkan sampah plastik 200 kilogram.