Pemasangan WIM di Gerbang Tol Bakauheni Selatan Untungkan Usaha Kuliner
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG—Pemasangan alat timbang Weight In Motion (WIM) pendeteksi kendaraan kelebihan dimensi dan muatan di gerbang tol Bakauheni Selatan berdampak positif bagi usaha kuliner.
Marni, pemilik warung makan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 3 Bakauheni menyebut sejak sepekan terakhir volume kendaraan meningkat. Peningkatan volume kendaraan tersebut menurut Marni diakibatkan kendaraan truk,bus tidak masuk ke gerbang tol Bakauheni Selatan.
Akses sepanjang 8 kilometer dari Pelabuhan Bakauheni ke gerbang tol Bakauheni Utara jadi pilihan kendaraan dengan potensi kelebihan dimensi dan muatan. Sejak pemasangan alat tersebut Marni memastikan kendaraan yang singgah mencapai puluhan perhari.
Kondisi tersebut berbeda dengan sebelum proses pemasangan alat WIM di gerbang tol. Dalam sehari kendaraan yang singgah terutama truk ekspedisi maksimal hanya mencapai 15 kini bisa mencapai 30 kendaraan. Pengemudi dan kernet kendaraan ekspedisi disebutnya kerap memesan makanan untuk bekal dalam perjalanan. Imbas positifnya omzet penjualan kembali meningkat.
“Sehari umumnya saya bisa mendapat omzet sekitar Rp3juta selama kendaraan ekspedisi dari pelabuhan Bakauheni ke Sumatera,namun semenjak kendaraan melintas di Jalinsum omzet bisa mencapai Rp4juta,” ungkap Marni saat ditemui Cendana News di warungnya, Kamis (12/12/2019).

Kendaraan melintas di Jalinsum menurut Marni dipastikan akan terus berlanjut selama alat WIM dipasang. Kebijakan pelarangan kendaraan masuk gerbang tol Bakauheni Selatan menurut Marni sangat menguntungkan sejumlah pelaku usaha. Sebab kendaraan yang akan melintas melalui Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) bisa menggunakan akses 8 kilometer untuk membeli makanan, mengisi bahan bakar minyak.