‘Penglipuran Village Festival’ Diharap Tarik Wisatawan ke Bali
JAKARTA — Festival Penglipuran Bangli (Penglipuran Village Festival/PVF) yang berlangsung setiap awal Desember di Desa Penglipuran, Bangli, Bali, diharapkan menjadi sarana promosi untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus).
Tenaga Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Pemasaran dan Kerja sama Pariwisata Prof Dr I Gde Pitana, MSc, mengatakan PVF 2019 merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas desa wisata Penglipuran serta desa lainnya di kawasan Bangli.
“PVF diselenggarakan oleh masyarakat bersama Pemerintah Kabupaten Bangli serta pengelola Desa Wisata Penglipuran dan telah memasuki tahun ke-7,” kata Pitana ketika membuka PVF 2019 di Desa Wisata Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, Senin (9/12/2019).
Ini juga menjadi salah satu dari Program Bali Recovery yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Dalam Program Bali Recovery, Kemenparekraf selain memberikan dukungan pada event PVF juga pada Festival Kintamani dalam upaya meningkatkan kualitas serta citra pariwisata di Kabupaten Bangli dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan,” katanya.
I Gde Pitana mengatakan penyelenggaraan PVF yang sudah berlangsung secara rutin ini merupakan suatu wujud nyata komitmen daya tarik wisata di Desa Penglipuran untuk senantiasa melestarikan seni dan budaya Bali serta pada saat yang sama menghidupkan pariwisata untuk menyejahterakan masyarakat lokal.
Ia menjelaskan festival harus diartikan sebagai salah satu bentuk investasi untuk mengenalkan destinasi ke dunia internasional. Namun patut dicatat bahwa suatu festival akan dapat dikenal dan menjadi brand suatu destinasi apabila dilakukan secara konsisten dan dengan waktu yang sudah pasti.