Petani di Lamsel Manfaatkan ‘Lumbung Padi’ Pabrik Penggilingan
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Memiliki simpanan gabah hingga panen berikutnya menjadi kearifan lokal petani di wilayah Lampung Selatan (Lamsel). Salah satu strategi menyimpan gabah dilakukan pada pabrik penggilingan padi atau penyelepan.
Warna, petani di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan menyebut konsep lumbung padi masih dijalankan petani untuk menyimpan stok hasil panen padi. Dia menyebut di desanya pernah dibuat fasilitas lumbung padi bantuan pemerintah.
Namun lumbung yang jauh dari lokasi penggilingan padi membuat fasilitas tersebut kurang efektif. Sebagian petani memilih menyimpan gabah kering giling (GKG) di rumah masing masing, sebagian di pabrik penggilingan padi yang memiliki gudang. Penyimpanan sistem titip pada gudang sekaligus berfungsi sebagai lumbung lebih efektif.

Cara tersebut menurut Warna diterapkan oleh warga sejak puluhan tahun silam. Penitipan GKG pada gudang pabrik menurutnya sekaligus menjadi tabungan. Pada lokasi gudang disiapkan tempat yang kering, alat pengusir tikus elektrik sehingga gabah aman. Pemilik gudang bahkan memiliki sistem pemadaman api dan antisipasi kebakaran menjaga keamanan gabah yang dititipkan.
“Memiliki gabah yang dititipkan sama seperti menabung pemilik padi akan diberi catatan jumlah gabah yang disimpan umumnya memakai karung dan bisa diambil dalam bentuk beras saat diperlukan,” ungkap Warna saat ditemui Cendana News, Selasa (10/12/2019).