Saling Kunjung, Tradisi Natal di Lampung Selatan

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Perayaan Natal di Lampung Selatan (Lamsel) diisi dengan tradisi kunjungan, dengan saling mengunjungi rumah keluarga yang merayakan Natal.

Yohanes Widodo, ketua stasi Santo Petrus dan Paulus Pasuruan yang tinggal di Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan, menyebut tradisi kunjungan sekaligus cara merajut keberagaman.

Ia menyebut, saat Natal sejak siang hingga malam umat Katolik di kring Kelaten, Pasuruan dijadwalkan menerima kunjungan dari kring Sumbersari. Penjadwalan kunjungan dilakukan menyesuaikan misa Natal yang telah digelar pada Selasa (24/12) malam.

Menurutnya, kunjungan terjadwal dilakukan agar umat Katolik di kring Kelaten, Pasuruan menjadi tuan rumah. Ratusan umat dari kring Sumbersari akan mengunjungi kring Kelaten dan Pasuruan. Cara tersebut dilakukan untuk memastikan, agar keluarga Katolik yang akan dikunjungi berada di rumah. Kunjungan bergilir akan dilakukan selanjutnya pada Kamis (26/12) ke kring Sumbersari.

“Kunjungan terjadwal saat hari raya Natal dilakukan secara bergilir menyesuaikan jadwal Misa Natal, karena kerap dilakukan pada malam serta pagi hari, tujuannya agar umat yang berkunjung dipastikan bisa bertemu dengan tuan rumah,” ungkap Yohanes Widodo, Rabu (25/12/2019).

Yohanes Widodo, ketua stasi Santo Petrus dan Paulus Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, saat ditemui di rumahnya di Desa Kelaten, pada kunjungan Natal, Rabu (25/12/2019). -Foto: Henk Widi

Menurutnya, kunjungan terjadwal juga telah diketahui oleh umat beragama lain, di antaranya Hindu dan Islam, yang ada di wilayah tersebut. Keberagaman warga berdasarkan kekerabatan membuat satu keluarga memeluk agama yang berbeda. Ikatan kekerabatan tersebut masih terjalin hingga anak cucu. Selain itu, umat Islam yang berkunjung berasal dari tetangga, meski tidak ada ikatan keluarga.

Lihat juga...