Selama 2019, 59 Kecelakaan SAR Maumere Selamatkan 1.484 Orang
Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Selama tahun 2019 SAR Maumere melaksanakan operasi terjadi 59 kali kecelakaan pelayaran. Ada sebanyak 25 kali kejadian besar yang terkait dengan pelayaran, baik itu terkait dengan kapal penumpang, kapal pesiar (yatch) serta perahu nelayan.
Di peringkat kedua, bencana sebanyak 15 kejadian dimana seperti diketahui bahwa di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terutama di pulau Flores sampai dengan Alor topografinya berbukit-bukit.
“Topografi inilah yang memberikan tingkat kerawanan yang cukup tinggi terhadap terjadinya bencana terutama pada musim hujan dan angin seperti saat ini,” kata kepala kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas B Maumere, I Putu Sudayana, SE, MAP, Selasa (31/12/2019) malam.
Saat musim penghujan kata Putu, tentunya akan ada banjir kemudian tanah longsor dimana di tahun 2019 cukup banyak longsor yang ditangani kantor SAR Maumere serta angin puting beliung.
Penanganan terkait kebencanaan sebutnya, SAR Maumere membantu pemerintah daerah dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), berkoordinasi dan kolaborasi sehingga bisa dilaksanakan dengan hampir 100 persen korban bisa dievakuasi.
“Peringkat ketiga, kondisi yang membahayakan jiwa manusia sebanyak 14 kejadian. Misalnya ada masyarakat yang terjatuh ke sumur, tersesat di hutan, terseret arus di laut, jatuh ke jurang dan tidak kembali saat mencari sarang burung walet dan lainnya,” paparnya.
Peringkat terakhir lanjut Putu, operasi terkait Signal Distress sebanyak 5 kejadian. Signal distress ini menjadi satu fenomena yang memerlukan perhatian serius bagi Basarnas karena memberikan tanda atau kondisi yang memerlukan bantuan.