Tarik Kunjungan Wisatawan, Objek Wisata Bahari Lamsel Dibenahi

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Kejadian bencana alam tsunami Selat Sunda masih membayang di benak Sulaiman warga Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan (Lamsel). Sebagai nelayan ia mengalami dampak tsunami akibat longsornya Gunung Anak Krakatau pada Sabtu, 22 Desember 2018 silam. Rumah tepat berada di tepi pantai miliknya rusak dan objek wisata pantai sepi pengunjung.

Usai tsunami melanda pembenahan rumah, objek wisata butuh waktu lebih dari empat bulan. Kunjungan wisatawan ke pantai bahkan kembali normal lima bulan usai tsunami. Ia dan warga pengelola pantai harus membersihkan sampah dan material bahan bangunan yang terbawa ombak tsunami. Meski tidak ada korban jiwa di desanya, kerusakan akibat tsunami mengakibatkan kerugian materi.

Sulaiman,warga Desa Suak Kecamatan Sidomulyo Lampung Selatan di Pantai Pengasinan yang pernah diterjang tsunami tepat satu tahun silam, Minggu (22/12/2019). -Foto: Henk Widi

Sulaiman mengingat kunjungan wisatawan mulai kembali berlangsung bulan Juli. Kunjungan saat libur Idul Fitri tahun ini disebutnya terus berlanjut hingga Desember, tepat setahun pascatsunami. Sektor pariwisata diakuinya mulai bangkit kurang lebih setelah beberapa bulan tsunami melanda. Ia dan warga lain mulai membuka warung, membenahi objek wisata agar bisa menjadi pemasukan secara ekonomi.

“Warga sebagai pengelola pantai wisata mulai berbenah dan sebagian nelayan yang perahunya rusak bisa kembali melaut atau menyediakan ojek perahu wisata, namun butuh proses berbulan bulan agar bisa pulih,” ungkap Sulaiman saat ditemui Cendana News di pantai wisata Pengasinan, Suak, Sidomulyo, Minggu (22/12/2019).

Lihat juga...