Nelayan di Sikka Butuh Pelatihan untuk Olah Produk Perikanan

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

Banyak kelompok yang mau memproduksi hasil perikanan, kata dia, namun terkendala modal usaha dan juga peralatan pengemasan, serta bantuan manajemen dan pemasaran hasil produksi.

Sementara itu, Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere, kabupaten Sikka, provinsi NTT,  Yohanes Don Bosco R. Minggo mengatakan, masih banyak potensi hasil laut dan perikanan yang belum diolah.

Rikson, sapaannya, mencontohkan, daging dan tulang ikan tuna yang selama ini tidak dipergunakan, bisa diolah menjadi kerupuk yang rasanya gurih dan lezat.

“Perlu ada pelatihan untuk mengolah hasil laut dan perikanan agar nelayan bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Uang ini yang bisa ditabung untuk dipergunakan saat nelayan libur melaut ketika cuaca sedang tidak bersahabat untuk menangkap ikan,” ungkapnya.

Selama ini kata Rikson, saat bulan akhir Desember hingga Februari setiap tahunnya, nelayan tidak melaut dan terpaksa mencari pekerjaan sampingan untuk menghidupi keluarga.

Nelayan juga kata dia tidak memikirkan biaya pendidikan anak-anak mereka sehingga banyak anak nelayan yang tidak melanjutkan kuliah karena terbentur biaya.

Lihat juga...