Rumah Sakit Tanpa Dinding, Potong Sistem Antrean

Editor: Makmun Hidayat

SEMARANG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah menyebutkan ada delapan prioritas penanganan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian. Dalam upaya mencapai itu, diperlukan layanan rumah sakit tanpa dinding.

Delapan prioritas tersebut meliputi menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi, balita stunting kurang dari 20%, eliminasi HIV/AIDS, eliminasi TBC, eliminasi malaria, menurunkan prevalensi hipertensi, diabetes melitus, kanker, obesitas dan gangguan jiwa, serta stop buang air besar sembarangan (BABS) atau akses jamban 100%.

“Agar mencapai hal tersebut, Dinkes Jateng memperkenalkan layanan rumah sakit tanpa dinding. Tujuan rumah sakit tanpa dinding adalah menyukseskan 8 prioritas ini,” papar Kepala Dinkes Jateng, dr Yulianto Prabowo MKes , disela dialog Rumah Sakit Tanpa Dinding di Noormans Hotel Semarang, Kamis (13/2/2020).

Dipaparkan, rumah sakit tanpa dinding berarti dalam upaya mencegah penyakit di masyarakat baik menular maupun tidak menular, dilakukan tanpa sekat.

Selain itu, program rumah sakit tanpa dinding diharapkan mampu membangun gizi masyarakat menjadi lebih baik, sekaligus melepas sekat-sekat antara rumah sakit dengan masyarakat, yang dianggap memiliki birokrasi berbelit.

“Ada banyak perbaikan yang kita lakukan. Termasuk dari sistem pelayanan, kita gunakan teknologi telemedicine, kemudian sistem antrean juga kita potong. Selama ini mungkin pasien datang jam lima pagi, pulang jam lima sore. Bukan karena pemeriksaannya yang lama, tapi antrenya lama. Jadi, membongkar sekat-sekat baik di luar maupun di dalam,” kata Yulianto.

Selain itu juga harus ada tindakan dari tenaga ahli, dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Tidak hanya memberikan layanan pengobatan saja, namun juga promotif maupun preventif.

Lihat juga...