Kapstok dan Nampan Kuno, Saksi Perjuangan Letkol Soeharto
Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA -Sejumlah benda bersejarah peninggalan masa perang kemerdekaan ditampilkan dalam pameran temporer Peringatan Serangan Umum 1 Maret di Aula lantai dua Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Minggu (1/3/2020).
Sejumlah benda kuno mayoritas merupakan milik tokoh pejuang di masa Agresi Militer II Belanda 1948-1949. Salah satu benda kuno yang menarik adalah sebuah Kapstok atau semacam tempat cermin gantung, serta nampan tua yang terbuat dari bahan kuningan. Dua benda kuno ini merupakan barang yang dahulu pernah dipakai Komandan Pasukan Brigade X Wehrkreise III Yogyakarta, Letkol Soeharto, saat memimpin dan menyusun Serangkaian Umum 1 Maret 1949.
Sesuai keterangan, kedua benda ini merupakan benda milik seorang warga desa Temon di kabupaten Kulon Progo, bernama Padmodihardo, yang rumahnya sempat digunakan sebagai markas sementara pasukan pejuang. Di rumah itu Pak Harto sempat melakukan konsolidasi dengan pasukan TNI yang telah menyebar ke berbagai daerah, untuk menyusun serangan balasan terhadap Belanda di pusat kota Yogyakarta.

Mengusung tema ‘Di Balik Serangan Fajar’, pameran ini juga menampilkan sejumlah benda kuno lainnya yang menonjolkan peran rakyat dalam perang gerilya. Seperti tenggok berisi aneka sayuran yang biasa digunakan para ‘simbok’ pedagang pasar untuk menyelundupkan senjata, tas ransel untuk menyimpan amunisi hingga benda lainnya seperti sepeda sebagai sarana transportasi tentara pejuang.