Antisipasi Penyebaran Covid-19, Pelni Lakukan “Portstay” di 9 Lokasi

MAKASSAR — PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) mengambil kebijakan armadanya melakukan portstay atau status menunggu/tidak berlayar di sembilan lokasi pelabuhan yang tersebar di Indonesia untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Hal itu dikemukakan Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero), Yahya Kuncoro melalui keterangan persnya di Makassar, Kamis (16/4/2020).

Berdasarkan data PT Pelni diketahui 9 lokasi portstay itu adalah Semarang (KM Gunung Dempo, KM Kelimutu), Sorong (KM Dobonsolo), Tg. Priok (KM Ciremai, KM Nggapulu, KM Dorolonda, KM Sinabung, KM Bukit Raya, KM Lawit), Surabaya (KM Labobar, KM Awu, KM Leuser, KM Egon), Belawan (KM Kelud), Makassar (KM Lambelu, KM Tidar, KM Bukit Siguntang, KM Umsini, KM Tilongkabila, KM Sirimau, KM Binaiya, KM Willis), Bitung (KM Tatamailau, KM Sangiang), Ambon (KM Pangrango) dan Baubau (KFC Jetliner).

Dengan adanya penundaan kapal Pelini untuk berlayar dengan sejumlah pertimbangan, maka para calon penumpang yang ingin membatalkan perjalanan dapat melakukan pengembalian uang tiket (refund) di loket PELNI maksimal 1×24 jam sebelum jadwal keberangkatan.

“Untuk mengakomodir permintaan pembatalan tiket, calon penumpang dapat melakukan mengembalikan pada loket PELNI dengan membawa identitas. Pengembalian uang tiket akan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Yahya.

Selain berlaku untuk kapal penumpang milik PT Pelni, juga diberlakukan untuk jenis kapal perintis. Dalam pemberlakuan portstay, kapal menunggu di pelabuhan pangkalan masing-masing seperti di Meulaboh, Teluk Bayur, Bengkulu, Tanjung Pinang, Kijang, Kotabaru, Surabaya, Makassar/Bringkasi, Kupang, Bitung, Tahuna, Kwandang, Makassar, Ambon, Ternate, Kendari, Saumlaki, Jayapura, Biak, Merauke, Manokwari dan Sorong.

Lihat juga...