Di 2020, Bulog Sultra Siap Serap Beras Petani 20 Ribu Ton
KENDARI – Perum Bulog Regional Sulawesi Tenggara (Sultra) menargetkan, mampu menyerap beras petani sebanyak 20 ribu ton di 2020 ini.
Kepala Divre Bulog Sultra, Ermin Tora mengatakan, target penyerapan beras petani tersebut meningkat dibandingkan dengan target di 2019 yang hanya 18 ribu ton. “Peningkatan target serapan adalah kebijakan Bulog Pusat, dengan berbagai kajian atau analisis kinerja beberapa tahun sebelumnya,” kata Ermin, di Kendari, Minggu (5/4/2020).
Ia mengatakan Bulog melalui mitranya yang ada di sentra-sentra produksi, membeli beras petani berdasarkan harga keputusan pemerintah sebesar Rp8.030 per-kilogram (kg). “Harga pembelian Rp8.030 per-kg berlaku di 2019. Kalau pemerintah mengubahnya tentu Bulog sebagai perusahaan negara akan menyesuaikan,” tandasnya.
Bulog Sultra optimistis, target penyerapan beras petani sebanyak 20 ribu ton di 2020 itu dapat dicapai. Hal itu memperhitungkan, areal produksi sawah organik digarap maksimal pada musim tanam yang sudah berjalan.
Informasi yang dihimpun menyebut, di sejumlah sentra produksi padi, Kabupaten Bombana, Muna Barat, sebagian Konawe dan Bau Bau akan mulai panen padi pada Mei 2020. Mitra Bulog akan bergerak melakukan pembelian beras petani setempat.
Bulog tidak memandang kehadiran perusahaan industri penggilingan padi di sentra-sentra produksi sebagai pesaing yang mempersempit ruang bisnis Bulog. “Justru kehadiran industri penggilingan sebagai kompetitor Bulog akan menguntungkan petani, karena mendorong persaingan harga pembelian gabah di tingkat petani,” katanya. (Ant)