Wabah Corona, Pedagang Jamu Keliling Alami Peningkatan Permintaan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Jamu tradisional diyakini bisa meningkatkan daya tahan tubuh, membuat jamu tetap diminati masyarakat.

Mumun, pedagang jamu keliling asal Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel) menyebut, jamu tradisional terbuat dari bahan alami. Imbas munculnya Virus Corona (Covid-19) minat meminum jamu disebutnya juga meningkat di berbagai kalangan.

Sebelumnya Mumun menyebut, jamu kerap hanya disukai oleh sejumlah orang dewasa. Semenjak Covid-19 muncul, sebagian warga bahkan meminta jamu kepadanya untuk anak-anak. Jenis jamu yang disediakan meliputi beras kencur, cabai puyang, kunyit asem, sinom, kunci suruh, pahitan dan uyup-uyup. Berbagai jenis jamu tersebut diracik secara alami dengan cara ditumbuk.

Bahan jamu yang digunakan menurut Mumun berasal dari rimpang atau akar, daun, kulit batang hingga buah. Khasiat menambah stamina tubuh saat penghujan berimbas jamu digemari.

Sekali membuat jamu berbagai jenis Mumun mengaku menyiapkan bahan hingga 5 kilogram untuk sekitar 20 liter jamu yang berbentuk cair.

“Semua jenis jamu yang saya buat dikonsumsi dengan cara diminum, dominan rasanya pahit karena sejumlah bahan berasal dari brotowali yang terkenal dengan rasa pahitnya. Namun sejumlah jamu tidak pahit sehingga disukai anak-anak terutama beras kencur,” terang Mumun saat ditemui Cendana News, Sabtu (11/4/2020).

Mumun yang sudah berdagang jamu sejak belasan tahun silam mengaku memiliki pelanggan tetap. Pelanggan di antaranya sejumlah ibu rumah tangga yang memiliki anak balita, sedang menyusui dan selesai melahirkan.

Namun semenjak muncul Covid-19 ia memastikan pelanggan bertambah dari semua kalangan. Jamu yang diyakini bisa meningkatkan stamina turun temurun dibuat keluarganya.

Lihat juga...