Di Tengah Pandemi COVID-19, Pegadaian Catat Pertumbuhan Gadai 15,91 Persen

Pegawai Pegadaian melayani nasabah melakukan transaksi di Kantor Cabang Pegadaian Bogor, Jalan Juanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (14-5-2020) – Foto Ant

JAKARTA – PT Pegadaian, di tengah masa pandemi COVID-19 masih mencatatkan pertumbuhan bisnis gadai sebesar 15,91 persen. Hal itu dialami pada periode Januari—April 2020.

“Pertumbuhan gadai sebesar 15,91 persen. Jumlah kenaikan Januari hingga April,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero), R. Swasono Amoeng Widodo, dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (14/5/2020).

Pada periode itu, penyaluran pembiayaan dari produk gadai tercatat sebesar Rp39 triliun. Ada keaaikan bila dibandingkan dengan situasi di periode yang sama tahun lalu, yang hanya sebesar Rp34 triliun. Pegadaian juga mencatatkan kenaikan nasabah produk gadai selama Januari hingga April 2020, dari sebelumnya sekitar 11 juta nasabah menjadi 11,46 juta nasabah. “Kenaikan paling tinggi pada bulan Maret hingga April,” ungkapnya.

Emas masih menjadi produk gadai yang mendominasi, dengan komposisi 90 persen dari total outstanding. “Di Pegadaian 90 persen adalah emas. Namun, tidak selalu emas di Pegadaian, ada juga berlian. Pembagian jenis barang Pegadaian, yakni perhiasan, tekstil, elektronik, alat rumah tangga (blender, setrika), kendaraan bermotor roda dua dan empat, kendaraan niaga, hingga kain songket,” paparnya.

Amoeng mengemukakan, gadai mobil mengalami peningkatan paling tinggi, mencapai sebesar 30 persen. “Kalau akhir Januari nilai outstanding Rp240 miliar, pada April menjadi Rp311 miliar, selama tiga bulan naik 30 persen,” rincinya.

PT Pegadaian telah melakukan stress test terkait dengan dampak pandemi COVID-19. “Kami menghitung stress test 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, sampai setahun. Masih hitung-hitungan di atas kertas, laba pegadaian sampai 12 bulan ke depan, alhamdulillah, masih positif,” jelasnya.

Lihat juga...