Listrik Padam di Batam dan Bintan, Pemulihan Bertahap

BATAM – Pemulihan sistem kelistrikan Pulau Batam dan Bintan di Provinsi Kepulauan Riau yang sempat mati total pada Kamis (4/6) membutuhkan waktu, sehingga masih akan ada pemadaman bergilir.

“Untuk pemulihan sistem kelistrikan tidak dapat instan, karena membutuhkan tahapan diantaranya persiapan operasional pembangkit dan berbagai parameter sistem kelistrikan harus dijaga agar tetap seimbang dalam kondisi yang belum stabil”, kata Direktur Operasi PLN Batam, Awaluddin Hafid, Jumat.

Ia menyatakan, sampai saat ini masih diberlakukan pemadaman secara bergilir karena masih ada pembangkit sedang dalam proses persiapan yaitu PLTU Tanjung Kasam Unit 1 dan 2 yang diperkirakan akan masuk dalam sistem pada siang dan sore hari ini.

Dengan masuknya 2 Unit PLTU Tanjung Kasam diharapkan sistem kelistrikan Batam-Bintan kembali normal.

“Oleh karena itu diharapkan partisipasi pelanggan untuk membantu melakukan pengendalian pemakaian listrik dengan memadamkan peralatan listrik yang tidak diperlukan,” kata dia.

Sistem kelistrikan dua pulau itu padam sejak Kamis (4/6) sekitar pukul 19.25 WIB, akibat sambaran petir yang kuat pada salah satu ruas transmisi 150 kV.

Awal menyatakan, meski terjadi sambaran petir yang kuat pada sistem kelistrikan Batam dan Bintan, namun semua pembangkit dalam kondisi aman.

Pemulihan sistem kelistrikan Batam-Bintan dimulai pukul 19:27 WIB dengan mengoperasikan PLTD Sekupang yang memang disiapkan sebagai pembangkit blackstart (start awal) di sistem kelistrikan Batam-Bintan.

Pada pukul 22:18 WIB salah satu pembangkit gas yaitu PLTG ELB Unit 2 dapat bergabung dengan sistem kelistrikan kemudian diikuti oleh pembangkit-pembangkit lainya, sehingga sejak pukul 22:18 WIB listrik dapat mulai menyala secara bertahap.

Lihat juga...