‘Earth Optimism’ Gerakan Swadaya Konservasi Lingkungan
JAKARTA – Beberapa ahli lingkungan dari Amerika Serikat dan Indonesia menyatakan, upaya pemeliharaan atau konservasi lingkungan membutuhkan kolaborasi lintas disiplin dan profesi serta kerja sama antarkelompok masyarakat, yang semuanya ditemukan dalam gerakan ‘Eart Optimism’.
‘Earth Optimism atau Optimisme terhadap Bumi merupakan gerakan swadaya masyarakat yang diinisiasi oleh ilmuwan, para pengambil kebijakan, anak muda, grup pegiat lingkungan, organisasi masyarakat sipil, dan individu, yang menitikberatkan kerja kolaborasi pada upaya konservasi.
Gerakan itu menjadi tema utama seminar dan diskusi dari Pusat Kebudayaan Amerika Serikat @america Jakarta, yang disiarkan langsung via Youtube.
“Tiga prinsip utama (dalam gerakan Earth Optimism, red). Pertama, kita semua (manusia, alam, satwa, red) terhubung; Ke dua, pentingnya ada pendekatan kolaboratif multi-disiplin untuk mengatasi persoalan kompleks di lingkungan yang dihuni bersama manusia dan satwa; Ke tiga, Earth Optimism membutuhkan andil kita semua. Pertanyaan, pengamatan, minat, dan dialog yang kita bangun punya peran penting untuk memastikan hidup lebih baik di masa depan,” kata Direktur Pelatihan Program Kesehatan Global Institut Konservasi Biologi Smithsonian, Mac Farnham, salah satu pembicara seminar.
Menurut Mac, prinsip tersebut perlu menjadi panduan tersebut tidak hanya berlaku bagi upaya konservasi, tetapi juga usaha menghadapi persoalan masyarakat global, antara lain keberlangsungan spesies, ketahanan pangan, rusak dan hilangnya sumber daya alamiah serta keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan munculnya penyakit menular seperti Covid-19.