Kemenkop Tekankan Pentingnya Kolaborasi Pulihkan UMKM
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), menekankan pentingnya kolaborasi untuk memulihkan bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari pandemi Covid-19.
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari, mengatakan kolaborasi menjadi penting karena adanya refocussing dan restrukturisasi anggaran terkait program yang sebelumnya direncanakan.
Namun kemudian menjadi berbeda, maka harus didesain ulang disesuaikan dengan konsep kolaborasi.
“Kolaborasi menjadi kata kunci dalam kondisi pandemi Covid-19. Kami mendata dan mengumpulkan laporan dari para pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 melalui berbagai jalur, yang kemudian mendapatkan setidaknya ada 300.000 laporan,” ujar Fiki dalam rilisnya yang diterima Cendana News, Selasa (11/8/2020) malam.
Dari data tersebut, menurutnya, sudah terhimpun secara daring, by name, by anddres dan by NIK. Juga geotagging, sampai dengan business intelligence-nya.
“Sehingga ini dijadikan dasar bagi kami untuk mendesain program, yang bukan hanya cepat, tapi juga tepat sasaran,” tukasnya.
Fiki berharap, ratusan laporan ini menjadi sampel persoalan untuk mendesain program yang memberikan dampak dan solusi terbaik bagi UMKM, di tengah pandemi Covid-19.
Menurutnya, ada tiga fase yang dilakukan dalam upaya pemulihan ekonomi bagi sektor koperasi dan UMKM. Yaitu, mitigasi, reaktivasi atau recovery, dan regrow, agar kembali sustaine.
Dalam fase mitigasi atau survive, bantuan sosial (bansos) diberikan kepada UMKM agar usahanya tidak berhenti seketika.
Namun demikian, kata dia, tetap harus diperhatikan bagaimana agar bantuan pemerintah tidak merusak mekanisme pasar.