Memutus Rantai Penularan Covid-19 dengan Perubahan Perilaku
Editor: Makmun Hidayat
Doni yang juga menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menekankan pemahaman dan pengertian bahwa Covid-19 berbahaya dan proses seseorang terpapar Covid-19 itu adalah orang lain.
Oleh sebab itu, melalui fungsi edukasi, sosialisasi dan mitigasi ditambah tiga hal penting protokol kesehatan yakni mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, memakai masker dan menjaga jarak harus diimplementasikan dengan baik.
“Harus senantiasa diingatkan. Kalau kita bisa melindungi diri sendiri, maka kita menjadi bagian dari pahlawan kemanusiaan. Karena kita bisa menyelamatkan jiwa manusia,” ungkapnya.
Lebih jauh Doni mengatakan bahwa upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran para ibu. Hal ini sesuai arahan Presiden memanfaatkan ibu-ibu PKK. Di samping itu, ibu dianggap sebagai figur yang dihormati dan dipatuhi oleh siapa saja. Sehingga Doni yakin bahwa kehadiran dan peran kaum ibu di tengah masyarakat akan menjadi kekuatan yang luar biasa.
“Ketika ibu-ibu, orang tua mau menyampaikan pesan tentang bagaimana melindungi diri, melindungi lingkungan akan menjadi kekuatan bagi bangsa kita. Selain itu, pelibatan para pemuka agama, tokoh budaya dan orang-orang yang memiliki pengaruh di lingkungan masyarakat dapat memberikan dampak besar dalam penanganan Covid-19,” jelasnya.
Doni menambahkan bahwa kekuatan masyarakat dapat menjadi ujung tombak dalam upaya memerangi penyebaran dan penularan Covid-19. Karena dokter dan para tenaga medis lainnya harus menjadi benteng pertahanan yang terakhir. Sehingga dalam hal ini berarti masyarakat yang harus menjadi pelopor pencegahan penularan virus dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.