Pembudidaya Jamur Tiram di Lebak Kewalahan Layani Permintaan

Jamur tiram produksi Kabupaten Lebak, Banten, yang sejak sepekan terakhir ini mengalami peningkatan permintaan konsumen – Foto Ant

Permintaan konsumen hingga mencapai dua ton per-hari, untuk dipasok ke Pandeglang dan Serang. Sedangkan normalnya produksi sekitar satu ton per-hari. Kekurangan produksi tersebut akibat minimnya permodalan, sehingga tidak mampu melayani permintaan konsumen.

Saat ini, jumlah pembudidaya jamur tiram diwilayahnya ada 15 unit usaha, dengan menyerap 30 tenaga kerja lokal. “Kami mengembangkan usaha ini hanya mampu memproduksi satu kuintal, dengan populasi benih 10.000 baglog, dan pendapatan Rp1 juta per-hari dengan harga Rp10.000 per-kg,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar mengatakan, para perajin budi daya jamur tiram di daerah ini tidak terdampak pandemi COVID-19. Hal itu dikarenakan permintaan pasar cenderung meningkat.

Produksi jamur tiram tersebut dipasok ke pasar Rangkasbitung, Pandeglang, Serang dan Tangerang. Selama ini, produksi jamur mereka masih terbatas akibat terbentur permodalan. “Kami berharap mereka perajin jamur tiram dapat dibantu permodalan oleh perbankan untuk pengembangan usaha mereka,” tandasnya. (Ant)

Lihat juga...