Pengembangan Potensi Logam Tanah Jarang, Perlu Dukungan Pemerintah

Editor: Makmun Hidayat

Tantangan berikutnya, adalah pada hilirisasi LTJ yang sudah masuk dalam rencana induk nasional. “Sekarang yang perlu adalah kerja nyata dan komitmen dari semua pemangku kepentingan untuk merealisasikan semua rencana yang sudah dibuat dan membuatnya tidak hanya berhenti di atas kertas,” ucapnya.

Di BATAN sendiri, lanjutnya, perjanjian kerjasama terkait LTJ ini sudah mulai dilakukan. Salah satunya dengan PT. Timah untuk mengolah Monasit.

“Untuk pengolahan ini, kita sudah mendirikan PLUTHO yang dilanjutkan pemrosesannya di BATAN Yogya, yang secara terus-menerus kita tingkatkan agar produksinya secara ekonomi lebih feasible,” tandasnya.

Deputi bidang Teknologi Energi Nuklir BATAN Ir. Suryantoro, MT menyatakan dengan penguasaan teknologi LTJ ini maka akan terbuka peluang untuk menguasai pasar industri dunia,

“Persaingan LTJ ini sendiri sudah menimbulkan konflik dagang antara China dan Amerika Serikat. Hingga bisa dinyatakan bahwa isu ini sudah dalam skala internasional. Karena keberadaan LTJ sangat luas, salah satunya pada industri pertahanan yang menjadi bagian dalam membuat misil maupun pesawat. Atau, pemanfaatannya dalam industri telekomunikasi, teknologi serta industri kesehatan,” kata Suryantoro dalam kesempatan yang sama.

Deputi bidang Teknologi Energi Nuklir BATAN Ir. Suryantoro, MT
saat seminar online tentang LTJ, Rabu (26/8/2020). -Foto Ranny Supusepa

Di Indonesia sendiri, konsorsium LTJ melibatkan enam K/L, termasuk BATAN, dalam merumuskan kebijakan dan industrialisasi, inventarisasi dan eksplorasi sumber daya, pengembangan aplikasi serta pengolahan dan pemurnian.

Lihat juga...