Penggunaan Teknologi Nuklir Dorong Pengembangan Biomaterial Indonesia
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Penggunaan teknologi nuklir dalam pengembangan biomaterial diharapkan bisa mengisi tingginya kebutuhan biomaterial di Indonesia sekaligus membantu tingkat kesembuhan sempurna atau mendekati kesembuhan sempurna dari beberapa penanganan kasus di bidang kesehatan.
Peneliti Biomaterial dan Bank Jaringan Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Ir. Basril Abbas menjelaskan bahwa jaringan yang bisa didonorkan terkait tulang, sendi, kulit, katup jantung, selaput otak, tengkorak kepala, tulang atau gigi, luka bakar, mata dan rekonstruksi.
“Dari satu donor, bisa digunakan untuk membantu kebutuhan jaringan dari 75 orang. Sehingga donor ini menjadi sangat penting. Tapi mencari donor ini susah. Sehingga dilakukan penelitian untuk mengambil dari makhluk lainnya,” kata Basril saat seminar online yang digelar oleh PAIR BATAN, Kamis (20/8/2020).

Di BATAN, lanjutnya, salah satu penelitian dilakukan adalah dengan menggunakan tulang sapi sebagai Bone Graft atau cangkok tulang dan jantung sapi untuk dijadikan sumber membran pericardium (lapisan terluar jantung).
“Hasilnya sudah banyak digunakan untuk kebutuhan di kedokteran gigi dan ortopedi. Atau pengembangan produk Amnion sebagai aplikasi penutup luka dan banyak produk lainnya,” imbuhnya.
Basril menegaskan bahwa produk keamanan Bank Jaringan ini, sangat terjamin keamanannya. Mulai dari seleksi donor, perizinan, pengambilan jaringan, rekonstruksi, pengemasan, sterilisasi dan penyimpanan semuanya terdokumentasi dengan lengkap. Yang bertujuan untuk menjamin tidak berpindahnya penyakit dari pendonor ke penerima donor.