Penyederhanaan Kompetensi, Disdik Jabar Susun Kurikulum Darurat

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Dedi Supandi, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jabar, kepada Cendana News, Kamis (20/8/2020). Foto: Humasprov Jabar

BANDUNG — Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, mulai melakukan penyusunan penyederhanaan kompetensi dasar. Hal tersebut untuk mempermudah guru dan peserta didik agar tidak terbebani karena terlalu banyak kompetensi dasar.

“Saat ini Disdik tengah menyusun penyusunan darurat. Kurikulum darurat ini adalah bentuk penyederhanaan kompetensi dasar,”ungkap Dedi Supandi, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jabar, kepada Cendana News, Kamis (20/8/2020).

Dikatakan bahwa penyederhanaan kompetensi dasar tersebut, tujuannya agar guru dan peserta didik bisa lebih fokus ke kompetensi esensi dan pendidikan karakter.

Hal lain sambungnya, melalui penyederhanaan kurikulum diharapkan peserta didik tidak dibebani dalam menuntaskan seluruh capaian kurikulum seperti untuk kenaikan kelas atau kelulusan

Disdik juga membantu dengan menyediakan modul pembelajaran yang diharapkan dapat membantu proses belajar bagi siswa.

Sebelumnya Disdik Jabar, memastikan sebanyak 71 sekolah di pelosok daerah wilayah setempat, sudah bisa melakukan pembelajaran tatap muka. Sedangkan sisanya akan dilakukan secara bertahap.

“Sekolah di pelosok daerah yang diprioritaskan karena mereka terkendala jaringan internet ( blank spot ),”tegas Dedi Supandi menyampaikan alasan.

Ia memastikan kebijakan tersebut dilaksanakan dengan sangat hati-hati. Disdik jelasnya, terus melakukan evaluasi setiap dua minggu untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

Sementara untuk sekolah di wilayah perkotaan, diminta untuk bersabar. Disdik masih mengumpulkan data-data terkait jumlah kasus guna memastikan keamanan peserta didik dan tidak menimbulkan klaster baru.

Lihat juga...