Satgas: Sepekan Terakhir Terjadi Penurunan Angka Kematian 28 Persen

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah saat dialog di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (5/8/2020). [Ist]

JAKARTA — Tim Pakar Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan, per 2 Agustus 2020  terjadi penurunan angka kematian sekitar 28 persen dibandingkan dengan dua pekan sebelumnya. Meskipun ada penurunan, angka kematian karena Covid-19 di Indonesia masih harus terus ditekan lebih baik lagi.

“Kebetulan kemarin memang angka kematian Covid-19 di Indonesia sedang turun. Tentu ini hal yang baik, pemerintah dan kita masih punya pekerjaan rumah untuk menekan angka kematian, setidaknya supaya sama dengan angka kematian dunia, kalau bisa lebih rendah,” kata Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah saat dialog di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (5/8/2020).

Dewi menyebutkan, dari catatan Satgas Covid-19, dari awal pandemi masuk ke Indonesia pada Maret, angka kematian sempat tinggi di 9.34 persen, kemudian  turun per Juli 5.08 persen, kemudian per 4 Agustus sudah 4.68 persen.

“Ini catatan yang meninggal dibandingkan yang positif. Di awal tinggi karena kita masih butuh jumlah rumah sakit rujukan dan dokter yang saat itu belum memadai, sehingga angka persentase kematian masih tinggi,” ujarnya.

Lebih jauh Dewi mengatakan, Indonesia masih punya pekerjaan rumah untuk meningkatkan kesembuhan dan menekan kematian setidaknya sama dengan dunia rata-rata di 3.79 persen. Sampai 2 Agustus juga tercatat ada lima provinsi yang menjadi penyumbang angka kematian tertinggi.

Di antaranya yaitu Jawa TImur sebanyak 1719 kasus, DKI Jakarta sebanyak 844 kasus, Jawa Tengah 655 kasus, Sulawesi Selatan 321 kasus, dan Kalimantan Selatan 295 kasus.

“Kita punya tantangan bahwa rumah sakit harus punya kapasitas sesuai dengan jumlah penduduknya. Harapannya di kota yang penduduknya lebih padat, rumah sakitnya lebih banyak, sehingga penanganannya lebih cepat dan bisa menurunkan angka kematian,” sebutnya.

Lihat juga...