Melon Hortipark, Alternatif Tempat Menikmati Akhir Pekan di Pesawaran

Editor: Mahadeva

Fasilitas tempat duduk dilengkapi payung, membantu pengunjung mentatasi suasana panas dan terik di agro wisata kebun melon. Kontur kebun buah yang tidak rata, tersambung dengan sebuah jembatan bambu, menambah suasana alami. Sementara, spot foto dari geribik bambu bermotif batik bisa dijadikan penghias galeri foto dan live dengan jejaring sosial. “Saat ini lagi tren buat vlog atau siaran langsung Facebook, Instagram, menjadi momen untuk memperlihatkan destinasi kekinian yang dikunjungi,” terang Anjakusuma.

Spot foto di Melon Hortipark Pesawaran yang menampilkan melon kuning – Foto Henk Widi

Pecinta motor antik edisi 90-an tersebut mengaku datang bersama anggota klub. Destinasi kebun buah menjadi alternatif menikmati suasana alam. Meski demikian ia menyebut, konsep agrowisata yang disajikan bersifat musiman. Ketika tanaman yang telah dipanen habis, butuh waktu untuk menanam tanaman baru. Konsep kebaruan akan menjadi daya tarik untuk berwisata.

Suyati, wisatawan asal Tanjungkarang, Bandar Lampung datang dengan mengajak anggota keluarganya. Selama ini, ia selalu mengunjungi objek wisata kebun buah jeruk, durian dan melon saat musim panen. Berkunjung ke kebun buah menjadi pilihan untuk mengenalkan buah-buahan lokal kepada cucu. Rekreasi ke destinasi wisata alam dapat membantu menghilangkan kebosanan. “Cucu saya selama pandemi Covid-19 selalu belajar di rumah, jadi jarang keluar, namun objek wisata alam bisa jadi pilihan untuk menyegarkan pikiran,” terangnya.

Di Kebun Melon dapat ditemui varian melon rocky, sky, honey dan golden. Berwisata di kebun yang luas menghindarkannya bertemu dengan banyak orang. Cukup membayar biaya masuk Rp10.000 Suyati bisa membahagiakan anak dan cucunya. Selain swafoto, Suyati bisa menikmati suasana kebun dan pulang membawa oleh-oleh berbagai jenis melon seharga Rp15.000 perkilogram.

Lihat juga...