Industri Halal Kini Menjadi Bisnis Global
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari mengatakan, saat ini industri halal menjadi new bisnis dan new brand dengan potensi bisnis global mencapai lebih Rp30 ribu triliun.
Sedangkan di Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia mempunyai potensi halal mencapai Rp3000 triliun per tahun.
“Namun sayangnya, potensi tersebut secara ekonomi dinikmati negara lain, sedangkan Indonesia masih menjadi konsumen,” ujar Rima, pada talkshow w bertajuk ‘Yang Muda Yang Peduli Sesama’ yang digelar BNI Syariah secara webinar di Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Oleh karena itu, menurutnya, perbankan syariah bersama stakeholder harus berperan aktif menangkap peluang tersebut. Hal ini agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tapi juga menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam hal industri halal.
Rima mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus berkonstribusi untuk pengembangkan ekosistem halal di Indonesia. Diantaranya melalui kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan mitra strategis lainnya.
Dalam menjalankan bisnisnya, BNI Syariah mengangkat value proposition hasanah banking partner, dimana keberadaannya dapat menjadi mitra yang hasanah untuk nasabah tidak hanya berorientasi pada keuntungan melainkan juga memberikan kebaikan untuk kehidupan akherat.
“Lalu apa yang harus kita lakukan untuk kebaikan ini, maka lakukan untuk orang terdekat dari sekarang dengan keyakinan bahwa umat muslim akan membutuhkan produk halal dengan semangat melepaskan riba,” ungkap Rima.
Menurutnya, pihaknya terus berupaya memberikan yang terbaik sesuai prinsip syariah bagi masyarakat. Apalagi eksekusi penerapan dari keuangan syariah memiliki nilai luhur, saling menolong serta tidak meninggalkan nilai sosial ekonomi dan komersial itu selalu bersamaan.