Keseruan Naik Delman Wisata Keliling Kota Semarang

Editor: Makmun Hidayat

SEMARANG — “Pada hari Minggu ku turut ayah ke kota. Naik delman istimewa ku duduk di muka. Ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja. Mengendarai kuda supaya baik jalannya.”

Ya, lagu anak-anak berjudul Naik Delman tersebut, bisa menjadi gambaran keceriaan naik delman bersama keluarga, sembari berkeliling kota.

Wisata tipis-tipis tersebut menjadi salah satu pilihan warga Kota Semarang. Tidak hanya murah meriah, naik delman menyusuri jalanan kota juga menawarkan keseruan, namun harus didukung kelihaian kusir delman dalam mengendalikan jalannya kuda penarik.

Delman ini hanya beroperasi pada hari Minggu, selebihnya tidak boleh. Jadi banyak warga Semarang atau kota/kabupaten sekitarnya, yang kebetulan berwisata ke ibu kota Provinsi Jateng tersebut, untuk mencoba wisata delman.

“Hampir setiap minggu, kami sekeluarga selalu jalan-jalan ke kawasan Simpang Lima Semarang. Kalau dulu masih ada Car Free Day (CFD), sering kami manfaatkan untuk jalan-jalan keliling. Namun karena masih pandemi Covid-19, CFD ditiadakan. Sebagai gantinya, kita pilih wisata naik delman,” papar Suciati, warga Ngaliyan Semarang, saat ditemui di sela wisata delman di Jalan Mangunsarkoro, Semarang, Minggu (29/11/2020).

Ya, seiring dengan pelarangan CFD selama pandemi Covid-19, delman yang sebelumnya mangkal atau beroperasi di kawasan Simpang Lima, sekarang pindah ke Jalan Mangunsarkoro.

Suci menjelaskan, untuk bisa menikmati wisata delman, dirinya harus membayar Rp 30 ribu untuk sekali jalan, bolak balik. Mulai dari jalan Mangunsarkoro, menuju jalan Ahmad Yani, kemudian mengelilingi bundaran lapangan Simpang Lima, untuk kembali lagi menuju jalan Mangunsarkoro.

Lihat juga...