Banyak Agenda Dibatalkan, PAD Stadion Chandrabaga Rp200 Juta

Editor: Koko Triarko

BEKASI – Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kota Bekasi, Jawa Barat, menyebutkan realisasi pemasukan daerah melalui Stadion Chandrabaga selama 2020 hanya Rp200 juta. Kondisi tersebut akibat pandemi dan minimnya penyewaan untuk pertandingan.

“Target Rp1,8 miliar, realisasi sampai sekarang hanya Rp200 juta. Sementara biaya perawatan rumput mencapai Rp150 juta,” ungkap Zarkasih, kepada Cendana News, Jumat (18/12/2020).

Dikatakan, bahwa banyak agenda yang batal dilaksanakan di stadion Chandrabaga selama 2020. Sementara perawatan terus dilakukan untuk stadion. Namun, kondisi tersebut sama tentunya terjadi di tempat lain, banyak pertandingan ditunda akibat pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Bekasi, Zarkasih, Jumat (18/12/2020). –Foto: M Amin

Menurut Zarkasih, selama pandemi  stadion Chandrabaga dipakai dalam penanggulangan Covid-19, seperti rapat koordinasi, bahkan saat ini dijadikan sebagai rumah sakit tambahan untuk perawatan ringan pasien terkonfirmasi.

Dikonfirmasi, apakah stadion Chandrabaga menjadi salah satu tempat pertandingan piala dunia U-20 pada tahun depan, Zarkasih mengakui yang dipilih wilayah Bandung untuk Jawa Barat.

“Kota Bekasi kalah dengan Bandung, bukan dari sisi stadion, tetapi sarana pendukungnya seperti lokasi wisata, kuliner dan lainnya. Habis main, lalu kalah mereka kan tak mungkin langsung pulang. Pasti, ingin menikmati suasana daerah dulu, di Bandung banyak tempat, kita kalah,” papar Zarkasih.

Diakuinya, kondisi wisata daerah juga memberi efek domino, terutama tempat kuliner dan lainnya. Jika secara lapangan, Zarkasih menegaskan stadion Chandrabaga bersaing, bahkan menjadi home beda Timnas U-16 saat ini.

Lihat juga...