Kaos Ngapak Tetap Bertahan di Tengah Pandemi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Untuk bisa bertahan dengan adanya penurunan omset penjualan selama pandemi, Puji mengaku melakukna inovasi dengan membuat produk-produk yang dibutuhkan selama pandemi. Misalnya masker dan alat pelindung diri (APD) lainnya. Hasil penjualan dari produk tersebut yang mampu menopang biaya produksi serta gaji pegawai.
“Untuk penjualan kaos ngapak di tengah pandemi Covid-19 jelas mengalami penurunan omset, bahkan sampai 40 persen. Tetapi kita berusaha bertahan dengan melakukan ekpansi usaha lainnya, yaitu yang dibutuhkan di masa pandemi ini, sehingga semua masih bisa bertahan,” tuturnya.
Inovasi tersebut tak hanya membuat Puji tetap bisa mempertahankan seluruh karyawannya yang berjumlah 21 orang, tetapi juga mampu meningkatkan omset pendapatan.
Sementara itu, salah satu penggemar kaos ngapak, Purwanto mengatakan, bahan kaos kualitasnya cukup bagus dan desain dari kata-kata ngapak juga cukup kreatif. Sehingga sebagai orang Banyumas, ia bangga mengenakan kaos tersebut.
“Saya punya beberapa koleksi kaos ngapak dan beberapa kali teman dari luar kota juga minta dikirimi karena kualitasnya bagus,” ucapnya.