Terdampak Longsor, Delapan Hektare Sawah Di Mukomuko Terancam Puso

MUKOMUKO — Sekitar delapan hektare sawah milik petani di Desa Lubuk Bangko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terancam puso atau gagal panen akibat terdampak longsor yang menutup aliran air Sungai Selagan dekat saluran irigasi tersier sejak beberapa hari terakhir.

“Kalau sawah yang hilang total akibat tertimbun longsor seluas 1,5 hektare milik satu orang, lalu sawah yang terdampak berkisar delapan hektare dan sawah ini terancam gagal panen,” kata pejabat sementara Kepala Desa Lubuk Bangko Sahuni dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.

Sejak dua hari terakhir tercatat sebanyak tiga kali bencana alam longsor yang menyebabkan aliran air Sungai Selagan di wilayah ini tertutup, sawah tertimbun dan terdampak longsor.

Sebanyak tiga kali longsor tersebut terjadi mulai Kamis malam (24/12) sekitar pukul 22.00 WIB, kemudian Jumat siang (25/12) sekitar pukul 10.00 WIB dan Jumat sore (25/12) sekitar pukul 16.00 WIB.

Ia mengatakan, awalnya aliran air Sungai Selagan di wilayah ini tertutup selama sekitar lebih dari selama satu jam. Karena material yang menutup aliran air tersebut bukan sejenis batu tetapi tanah “Napa” saat tanah longsor tiba di bawah tanah menjadi lembut dan air mengalir.

Sekitar delapan hektare sawah yang terdampak longsor ini selain karena sawah tertimbun tanah longsor, dan air sungai masuk ke daratan karena aliran airnya tertimbun longsor.

Ia mengatakan, untuk sementara ini tidak ada yang bisa dilakukan oleh pemerintah setempat untuk menanggulangi bencana alam longsor di daerah ini karena tanah longsor di wilayah ini masih aktif.

“Kalau untuk sementara ini, kalau seandainya ada tindakan cepat pemerintah membawa alat berat untuk melakukan normalisasi sungai, untuk sementara tidak memungkinkan,  masih aktif kadang jatuh sebesar truk. Di atas bukit juga ada kayu besar, itulah bahaya masuk ke sawah,” ujarnya. [Ant]

Lihat juga...