Diterjang Banjir, 61 Gardu Listrik di Sumedang-Garut Belum Dioperasikan
BANDUNG – PT PLN ( Persero), Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat (Jabar) menyatakan, sebanyak 61 gardu listrik belum dioperasikan, setelah terdampak banjir dan longsor. Gardu tersebut berada di dua wilayah Operasi PLN UID Jabar, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut.
“Belum dioperasionalkannya sejumlah gardu tersebut dilakukan demi keselamatan warga yang terdampak banjir dan longsor terjadi wilayah operasi PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat yakni Sumedang dan Garut,” kata GM PLN UID Jawa Barat, Agung Nugraha, Sabtu (9/1/2021).
Khusus untuk wilayah Desa Cikeruh, Jatinangor Kabupaten Sumedang, setidaknya terdapat tiga gardu terdampak. Dan sudah berhasil dioperasikan 100 persen. Sedangkan di Kabupaten Garut, terdapat 141 gardu terdampak dan baru 82 yang sudah berhasil normal kembali.
“Kepada masyarakat yang terdampak banjir, mengingatkan masyarakat untuk mengungsi ke tempat yang aman, dan tidak lupa untuk mematikan listrik dari Miniature Circuit Breaker (MCB). Mencabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung ke stop kontak, dan segera menghubungi contact center 123 atau unit layanan PLN terdekat untuk memadamkan daerah yang terdampak banjir,” tambah Agung.
Dari catatannya, daerah terdampak di Kabupaten Sumedang yang telah berhasil dinormalkan meliputi, Desa Cikeruh dan Desa Sayang. Sedangkan untuk Kabupaten Garut, lokasi yang terdampak adalah Kecamatan Talegong dan Kecamatan Cisewu.
Saat ini, PLN Sumedang menyiagakan 40 petugas dan 10 kendaraan operasional. Sementara PLN Garut menyiagakan 36 petugas dan enam kendaraan operasional, untuk mengamankan lokasi bencana. Setelah banjir surut, warga dapat menghubungi contact center PLN 123 untuk dinyalakan kembali. Dan pastikan semua alat elektronik dan jaringan listrik dalam keadaan kering. “PLN juga akan memastikan semua jaringan distribusi aman untuk dapat dioperasikan kembali untuk menyalurkan listrik ke lokasi pelanggan,” pungkasnya. (Ant)