Meski menjadi Area Terlarang, Warga Tetap Nekat Naik ke Jembatan Ampera
PALEMBANG – Polisi, membubarkan secara paksa ratusan warga yang nekat ingin naik ke badan Jembatan Ampera, pada Kamis (31/12/2020) malam. Ikon wisata Kota Palembang itu di malam tahun baru menjadi area terlarang untuk dikunjungi.
Sebelumnya, ribuan warga memadati sekitaran Benteng Kuto Besak (BKB) dan pelataran Jembatan Ampera sisi Seberang Ilir, meski kedua lokasi wisata tersebut ditutup untuk menghindari kerumunan. “Tidak boleh menyeberangi Jembatan Ampera (jalan kaki) sampai lewat pukul 00.00 WIB atau sampai suasana kondusif,” kata salah seorang personil Polrestabes Palembang, Iptu A Yani, Kamis (31/12/2020).
Menurutnya, warga tidak diizinkan naik ke Jembatan Ampera dengan alasan apapun. Sehingga empat tangga naik di Seberang Ilir dan Ulu dijaga ketat personil polisi serta TNI. Pada kondisi normal, jembatan itu bisa dipadati lebih dari 5.000 orang pada malam pergantian tahun. Selain membubarkan kerumunan massa, polisi juga menegur warga yang tidak menggunakan masker atau melanggar protokol kesehatan COVID-19.
Sementara meski BKB dan Jembatan Ampera ditutup, ribuan warga dan ratusan pedagang kaki lima, tetap memadati sekitar lokasi tersebut. Terutama di halaman Museum SMB II dan pelataran Jembatan Ampera. Hal itu terjadi karena pintu masuk tidak ada penjagaan.
Warga mengaku sudah mengetahui penutupan BKB dan Jembatan Ampera, tetapi masih nekat mengunjunginya karena merasa telah menerapkan protokol kesehatan. “Yang penting pakai masker dan tidak ikut kerumunan, walaupun rasanya sulit tidak berkerumun, karena terlalu banyak orang di sini,” kata salah seorang warga Kecamatan Kemuning, Ahmad Zohir.