Air Banjir di Jati Wetan Kudus Diduga Tercampur Limbah Pabrik
KUDUS – Air banjir yang menggenang di permukiman warga di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus Jawa Tengah diduga tercampur limbah pabrik. Pemkab Kudus, Kamis (4/2/2021), mengambil sampel untuk melakukan pengujian.
Hal itu dilakukan, menyusul keluhan warga yang mengalami gatal-gatal, dan genangan air menimbulkan bau tak sedap dan warna air yang kehitam-hitaman. “Kami belum bisa memastikan banjir di Desa Jati Wetan ini tercemar limbah pabrik atau tidak. Kita tunggu hasil pengujian sampel airnya di laboratorium guna memastikan benar tidaknya tercemar limbah pabrik. Jika benar ada pencemaran dari limbah pabrik tentu bisa diberikan sanksi,” kata Pelaksana tugas Bupati Kudus, Hartopo, di sela-sela meninjau banjir yang diduga tercemar limbah pabrik di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Kamis (4/2/2021).
Warga desa setempat yang ditemui disebut Hartopo, mengeluhkan adanya gatal-gatal, serta air genangan memunculkan bau tidak sedap. Dampak banjir terhadap kesehatan seputar gatal-gatal di kulit, dan diare. Bagi warga yang sumurnya tercemar dan tidak bisa dikonsumsi, BPBD Kudus menyuplai air bersih untuk warga sekitar. Nantinya Pemkab Kudus juga akan membangunkan Pamsimas, sehingga ketika terjadi banjir warga tidak kesulitan mendapatkan air bersih untuk kepentingan air minum, memasak dan mandi serta mencuci.
Pemkab Kudus sudah berkoordinasi dengan beberapa pabrik di Kudus, untuk selalu mengontrol limbah sisa produksi. Terutama ketika memasuki musim penghujan, karena banyak terjadi genangan banjir. “PT Pura sendiri memastikan, limbahnya tidak mengalir ke pemukiman dan dipastikan tidak ada kebocoran,” ujarnya.