Dinas Pertanian Banten Dorong Petani Tingkatkan Produksi Kedelai

SERANG – Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pertanian terus mendorong peningkatan produksi kacang kedelai untuk kebutuhan bahan baku pembuatan tempe dan tahu, sebagai salah satu upaya stabilisasi harga kedelai yang saat ini harganya mencapai Rp10.200/kg.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauchid di Serang, Kamis, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Banten untuk peningkatan produksi kedelai lokal adalah memberikan bantuan benih dan sarana produksi kepada petani kedelai seluas 2.050 ha.

Bantuan tersebut bersumber dari anggaran Pemerintah Pusat dan Pemprov Banten. Selain itu, pembinaan kepada petani secara kontinyu terus dilakukan, khususnya dalam hal penanganan pascapanen.

“Kedelai lokal yang dihasilkan petani Banten memiliki ukuran yang bervariasi sehingga lebih banyak diserap oleh industri tahu. Sementara untuk industri tempe tidak dapat banyak menyerap karena memerlukan ukuran kacang yang sama. Upaya yang dapat dilakukan petani adalah sortir kedelai yang dipanen, yang berukuran besar dipasarkan ke industri tempe dan sisanya dipasarkan ke industri tahu,” kata Agus Tauchid.

Ia mengatakan, pemberian bantuan benih dan sarana produksi sebenarnya sudah dianggarkan di Tahun 2020, namun karena adanya refocusing anggaran, maka bantuan tersebut kembali dianggarkan pada 2021.

Terkait dengan naiknya harga kedelai, kata Agus, itu disebabkan Indonesia saat ini masih bergantung pada kedelai impor, sementara harga kedelai dunia sedang mengalami kenaikan. Karenanya dibutuhkan koordinasi semua pihak untuk meningkatkan penyerapan pasar terhadap produksi kedelai lokal.

Lihat juga...