Transformasi Seni Musik Ritual Jadi Seni Populer

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BOGOR – Perubahan kultur masyarakat juga dapat bernilai transformasi kesenian, khususnya yang selama ini berkaitan dengan upacara adat atau ritual menjadi seni populer.

Peneliti Budaya Sunda, Iman Rahman Angga, yang akrab dipanggil Kang Kimung, menyatakan, adalah suatu hal yang lumrah, saat kultur masyarakat berubah dari pertanian menjadi industri maka sendi budaya biasa juga mengikuti.

Peneliti Budaya Sunda, Iman Rahman Angga, yang akrab dipanggil Kang Kimung menjelaskan transformasi seni musik Karinding, dalam acara budaya di Museum Tanah dan Pertanian Bogor, Minggu (30/5/2021) – Foto: Ranny Supusepa

“Saat budaya sakral bergeser ke budaya banal akibat perubahan kultur, maka musik sakral akan masuk ke jenis musik yang lebih populer. Dimana banyak muncul formulasi baru, salah satunya adalah seni pertunjukan,” kata Kang Kimung dalam acara budaya di Museum Tanah dan Pertanian, Minggu (30/5/2021).

Ia menyatakan pula, dalam karinding, spirit yang baru adalah sinergi dan kolaborasi dengan jenis musik metal hingga jazz.

“Salah satunya, Karinding Attack pernah berkolaborasi dengan Noah dan Iwan Fals. Ini bukan hal baru. Karena Harry Rusli pun sudah pernah memasukkan karinding pada tahun 1982,” ujarnya.

Kang Kimung mengungkapkan yang muncul ke permukaan yaitu karinding sebagai ekspresi estetis dan fungsi-fungsi yang dulunya sudah hilang karena kondisi alam dan lingkungan pun sudah berubah.

Ia sendiri sudah melakukan penelitian tentang Karinding sejak tahun 2008, melalui kelompok seni Karinding Attack yang didirikannya.

Lihat juga...