Produksi Gula Kristal Unit Usaha Gula Kelapa DCML Cilongok 10 Ton per Bulan

Koko Triarko

“Kira-kira kita butuh modal membeli alat dengan total anggaran sekitar Rp75 juta. Dengan alat senilai tersebut, kita pastikan bisa meningkatkan produksi 10 ton lagi per bulan,” katanya.

Selain kendala suplai bahan dan alat, unit usaha tersebut juga masih menghadapi kendala pemasaran yang belum maksimal. “Ini karena kita belum memiliki sertifikat halal MUI dan sertifikat produk organik,” kata Tri Riyanto.

Sertifikat tersebut akan membuat produk bisa lebih berdaya saing. Sementara mengenai omzet penjualan, Tri Yanto menyebut,  untuk memproduksi 10 ton gula kristal dibutuhkan biaya sebesar Rp200 juta. Sedangkan harga penjualan 10 ton itu gula, dengan harga saat ini, menghasilkan pendapatan Rp230 juta.

Dengan potensi usaha dan berbagai kendala itu, pimpinan Yayasan Damandiri, Letjen (purn) Soegiono, mengingatkan agar pengelola mempertimbangkan lagi upaya pengembangan usaha tersebut. Hal ini dimaksudka, agar jangan sampai investasi yang diberikan terhambat perkembangan usaha.

Pimpinan Yayasan Damandiri mengunjungi unit pengolahan gula kelapa di desa Cilongok, dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, sejak Jumat (11/6/2021).

Tampak hadir mendampingi dalam peninjauan DCML Cilongok, Sekretaris Yayasan Firdaus dan Retnosari Widowati (Mbak Eno), dan lainnya. Dalam acara ini juga dilakukan audiensi bersama yayasan, pengelola DCML dan pemerintah desa setempat.

Lihat juga...