Optimalkan Literasi Budaya Baca melalui Digitalisasi Perpustakaan

Selain memfasilitasi kebutuhan literasi anak dalam bentuk fisik (buku cetak), perpustakaan menjadi lebih representatif dengan pemanfaatan teknologi digital.

Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan, Fitriana mengatakan, pemanfaatan teknologi digital merupakan grand desain Perpustakaan Sumatera Selatan yang sedang dalam pengoptimalan.

Tahun 2021 ini, indeks literasi budaya membaca diproyeksi meningkat 20,5 persen pasca terjalinnya komitmen dengan Perpustakaan Nasional RI dalam bidang literasi digital dan pengembangan kompetensi pustakawan bersama 17 perguruan tinggi di Sumatera Selatan.

Sumatera Selatan perdana meluncurkan aplikasi perpustakaan digital bernama Diary Sumsel, pada 2 Februari 2020.

Aplikasi tersebut memuat sekitar 2.000 bahan bacaan diantaranya dalam rubrik Sains, Bahasa, ilmu terapan, karya fiksi nusantara, novel, ilmu kesehatan, peternakan dan pertanian.

Sehingga dengan begitu diharapkan layanan perpustakaan akan lebih dekat dengan kebutuhan anak saat ini yang didominasi generasi z atau milenial.

Layanan perpustakaan memang sudah seharusnya berubah, sehingga akan lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat saat ini, khususnya generasi muda.

Sumatera Selatan memiliki 2.443 perpustakaan yang terdaftar dalam nomor pokok perpustakaan nasional.

Masing-masing terdiri dari 45 perpustakaan umum, 12 perpustakaan khusus, 36 perpustakaan perguruan tinggi, dan 2.350 perpustakaan sekolah.

Dari jumlah tersebut ada 106 perpustakaan yang terakreditasi sangat baik dari perpustakaan nasional dengan persentase standar perpustakaan 4,3 persen.

Saat ini dari perpustakaan-perpustakaan yang ada tersebut, 80 persen sudah dilengkapi dengan fasilitas komputer yang representatif dan koneksi internet.

Lihat juga...