Pasokan Vaksin COVID-19 ke Garut Terbatas, Tidak Bisa Penuhi Permintaan Warga

Bupati Garut, Rudy Gunawan, meninjau masyarakat yang sedang antre mendapatkan vaksin COVID-19 di Pendop, Kabupaten Garut beberapa waktu lalu - Foto Ant
GARUT – Bupati Garut, Rudy Gunawan menyatakan, saat ini ketersediaan stok vaksin COVID-19 di Kabupaten Garut, Jawa Barat masih terbatas. Dan belum mampu memenuhi permintaan warga, yang setiap harinya disebut cukup banyak mendatangi tempat vaksinasi.
Karena keterbatasan stok, banyak warga yang proses vaksinasinya harus ditunda. “Vaksin yang diberikan pemerintah pusat itu terbatas,” kata Rudy Gunawan, Senin (23/8/2021).

Pemkab Garut, saat ini sedang bersemangat memvaksinasi warganya. Kegiatannya menyasar masyarakat umum, seperti yang digelar di Pendopo Garut, maupun di setiap puskesmas dan beberapa sentra vaksinas lainnya. Setiap hari Rudy menyebut, permintaan masyarakat cukup banyak. Namun hal itu tidak diimbangi dengan jumlah dosis vaksin yang tersedia di Kabupaten Garut. “Kami sedang semangat-semangatnya, coba lihat di sini (Pendopo) misalkan, ada satu vaksinasi, kuota 100 yang datang 150, yang 50 itu kecewa,” kata Rudy.

Rudy menyebut, pengiriman vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat ke Kabupaten Garut seringkali tidak tentu datangnya. Begitu juga dengan kuota yang diberikan, sehingga pelaksanaan vaksinasi tertunda, karena harus menunggu pasokan dari pusat. “Kuota untuk Garut ini kami juga tidak menentu, katanya hari ini akan dikirim, ternyata belum ada,” tandasnya.

Bupati menyebut, selama belum mendapatkan pasokan dari pemerintah pusat, pihaknya seringkali menggunakan jatah vaksin milik TNI dan Polri, untuk memenuhi permintaan masyarakat di Puskesmas maupun Pendopo. Diharapkannya, penggunaan dosis vaksin milik TNI Polri itu bisa mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Garut, sehingga tercipta kekebalan kelompok atau herd immunity. “Dari mana sajalah cari pinjam, yang penting untuk warga Garut kami targetkan herd immunity-nya bulan Desember,” pungkasnya. (Ant)

 

Lihat juga...