Pencari Oksigen untuk Isoman Pasien Covid-19 Berharap Layanan 24 Jam

Editor: Makmun Hidayat

Namun persoalan muncul, ketika harus isi ulang oksigen, apalagi jika tabung tersebut habis pada saat yang tidak tepat.

“Maksudnya, toko isi ulang oksigen ini tidak buka selama 24 jam, sementara penggunaan tabung oksigen ini bisa sewaktu-waktu, jadi bisa awet atau cepat habis. Ketika habis pada malam hari, hal tersebut menjadi kendala, sebab toko sudah tutup, sementara kita butuh segera,” terangnya.

Muji mengaku tabung oksigen tersebut dipergunakan untuk ayahnya, yang sebelumnya terpapar Covid-19 dan saat ini masih dalam masa isoman di rumah.

“Saya beli untuk ayah saya, beliau sempat dirawat cukup lama di rumah sakit, lebih dari sebulan akibat Covid-19. Waktu itu, dokter bilang kalau stok oksigen di rumah sakit tipis. Jadi untuk berjaga-jaga, keluarga diminta menyediakan tabung oksigen sendiri,” tambahnya.

Termasuk saat harus menyewa sendiri, tabung oksigen ukuran 12 meter kubik, yang dipergunakan untuk sang ayah. “Saya sewa tabung termasuk isinya, sekitar Rp500 ribu, ini habis untuk pemakaian tiga hari,” terangnya.

Dirinya pun berharap, ada kebijakan pemerintah, termasuk layanan terpusat terkait isi ulang oksigen, khususnya yang buka 24 jam.

“Sekarang tidak bisa isi ulang oksigen di rumah sakit, karena kebutuhan mereka juga tinggi. Sementara, di toko-toko isi ulang hanya buka, sesuai jam operasional. Mulai dari  jam 8 pagi tutup jam 9 malam. Apalagi sekarang masih PPKM, jadi tutupnya juga lebih awal. Inginnya ada yang 24 jam, sebab kebutuhan oksigen ini mendadak sewaktu-waktu,” tandasnya.

Lihat juga...