Pendidikan Vokasi Punya Peran Strategis Penuhi Kebutuhan SDM
JAKARTA — Dirjen Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI Wikan Sakarinto mengatakan bahwa pendidikan vokasi memainkan peran yang sangat strategis khususnya dalam memenuhi kebutuhan akan SDM sesuai kualifikasi industri.
Melalui keterangannya pada Rabu, ia mengatakan, untuk membantu pendidikan vokasi memahami dan memenuhi kebutuhan tersebut, perlu adanya sinergi dengan industri agar terjadi link and match antar-kedua belah pihak, yaitu sekolah dan industri.
Wikan berharap, Industri diharapkan ikut terlibat langsung dalam pengembangan kompetensi para calon tenaga kerja terampil melalui program-program alih pengetahuan dan teknologi seperti yang terwujud pada kegiatan pelatihan dan lokakarya pendidikan vokasi, salah satunya bersama Huawei Indonesia baru-baru ini untuk siapkan talenta digital.
“Harapannya, pelatihan di bidang TIK ini akan terus menjalar ke seluruh SMK-SMK lainnya di Indonesia. Untuk diketahui, kami mengelola 14 ribu SMK, 2 ribu kampus vokasi, 2 ribu politeknik dan universitas, serta institut vokasi di seluruh Indonesia. Kami berharap komitmen dan kontribusi Huawei Indonesia menjadi inspirasi bagi industri dan pengembang teknologi lainnya untuk turut serta terlibat dalam mewujudkan link and match antara dunia pendidikan dan industri,” kata Wikan.
“Sinergi kedua belah pihak dalam bersama-sama meningkatkan kompetensi SDM akan menjadi investasi terbaik dan fundamental dalam membangun ekonomi digital Indonesia yang kuat dan unggul di masa depan,” imbuhnya.
Wikan menambahkan, pelatihan yang diselenggarakan oleh industri yang memiliki reputasi besar memberikan keuntungan besar bagi SMK. Sebab, selain diajar oleh guru-guru, para siswa juga diajar oleh para ahli dari industri-industri ternama atau industri yang memiliki reputasi internasional.